Banyak objek
wisata di Garut yang sangat pantas untuk menjadi destinasi wisata Anda selanjutnya. Bahkan Anda tidak akan pernah merasa bosan untuk berwisata di Kota Garut atau hanya sekedar singgah untuk berjalan-jalan menikmati keindahan panorama alam Garut. Selain menikmati keindahan alam dan sejuknya udara di kota kabupaten ini,
makanan khas Garut juga dapat diandalkan sebagai makanan yang sangat digemari selalu diburu para wisatawan.
Kuliner Garut pun tidak kalah dengan kota-kota lain di Indonesia. Jika singgah di kota wisata Garut sempatkanlah untuk memcicipi makanan yang hanya bisa Anda nikmati di sore hingga malam hari. Wisata
kuliner di Garut, Jawa Barat, kurang lengkap rasanya jika Anda belum menikmati aneka makanan yang dijual sepanjang Jalan Siliwangi Garut ini.
Pasar Ceplak hanya buka pada sore himgga malam hari ini selalu ramai dipadati pengunjung. Pasar Ceplak sangat tepat dijadikan agenda wisata di Kota Garut. Pasar kuliner tersebut ibarat pasar malam yang baru ramai di malam hari, seperti halnya Malioboro di Jogyakarta, hanya saja jangkauannya tidak seluas Malioboro. Jalan umum yang biasa dilalui kendaran pada pagi hingga siang hari ini disulap menjadi pasar yang menjual aneka kuliner yang siap menemani Anda menikmati suasana Kota Garut di malam hari. Saat sore menjelang, gerobak-gerobak dan warung tenda pun beraksi di sisi-sisi Jalan Siliwangi dan hanya menyisakan jalan sempit di tengah-tengah untuk para pejalan kaki dan pengendara motor. Arus lalu lintas becak dan motor yang membelah deretan jongko serta para pengunjung yang berdesak-desak membuat kemacetan di pasar malam itu. Namun, hal ini tak memadamkan pamor Pasar Ceplak.
Aneka makanan seperti gado-gado, baso, ayam goreng, ayam bakar, sate, nasi liwet, kuetiau, sampai jajanan misalnya pisang goreng, molen, putu mayang, bakpau, kue mayang,putu, dan siomay dan lain sebagainya tersedia di pasar khas Garut ini.
Pasar Ceplak merupakan pasar makanan yang terletak di Jalan Siliwangi Garut menjadi tempat wisata kuliner favorit warga Garut karena makanan yang dijual di tempat ini cukup lengkap mulai dari jajan pasar khas Sunda, aneka gorengan, minuman, makanan sekaligus berjalan-jalan di pusat Kota Garut. Dalam bahasa Sunda, céplak atau nyéplak berarti makan dengan bersuara karena mulut terbuka.
Menurut cerita, Pasar Ceplak memiliki riwayat yang cukup unik, yakni konon pada tahun 1970-an, ketika negara kita sedang mengalami musim kemarau yang berkepanjangan, akibatnya banyak masarakat yang mampu makan nasi oyék yang dicampur singkong dan kondisi seperti ini sering menjadi bahan gurauan dan pembicaraan para pedagang di Garut. Di antara yang sering menjadi bahan gurauan adalah bagaimana nikmatnya makan oyék sambil céplak. Akhirnya kata céplak tersebar dari mulut ke mulut hingga kemudian pasar tersebut dikenal nama Pasar Ceplak.
Pernah dilakukan pemindahan lokasi pasar ini, namun hanya berlangsung sebentar saja. Pasar Ceplak sebagai pasar legendaris Garut di waktu malam. Pasar Ceplak tetap mempertahankan historis dalam kelahiran pasar ini di Jalan Siliwangi. Pasar Ceplak pun kemudian dikukuhkan dengan Perda No 2 tahun 1998, dan Perda No 7 tahun 2002, yang mengatur para PKL di Jalan Siliwangi. Wajah Garut di waktu malam ini terkadang dianggap bermasalah, dengan upaya penataan dan keindahan kota Garut. Fenomena wajah Pasar Ceplak bertahan di lokasi kalahirannya. Bagaikan sebuah legenda tua dalam potret kehidupan Garut di waktu malam.
Belum ada tanggapan untuk "Pasar Ceplak"
Posting Komentar