Makanan Khas Garut. Makanan Khas Garut Burayot. Iklim Kota garut yang pada umumnya dingin dan sedang membuat udara di Kota Garut terasa sejuk. Para pengunjung yang singgah di "Kota Intan" ini merasa nyaman untuk menginap atau sekedar berjalan-jalan di seputar Kota Garut. Berbagai
tempat wisata Garut menarik pun bisa Anda kunjungi apabila Anda singgah di kota ini. Aneka
kuliner Garut lezat pun bisa Anda nikmati dalam suasana panorama alam yang indah.
Makanan khas Garut selalu diburu para wisatawan yang datang ke Kota Garut. Tak lengkap rasanya jika singgah di Garut tanpa menyantap aneka kuliner khas Garut. Burayot,
dodol Garut, jeruk Garut, angkleng, pindang ikan, dorokdok, kerupuk kulit, ali agrem, getrek dan lain sebagainya selalu menjadi buah tangan yang wajib dibawa jika setelah para wisatawan pulang dari Kota Garut.
Burayot salah satu makanan khas Garut yang rasanya manis dan legit. Mendengar namanya yang terdengar unik di telinga membuat para wisatawan penasaran dan ingin mencicipi jenis makanan yang satu ini. Walaupun tidak sepopuler dodol Garut, namun makanan ini tidak kalah enak dari dodol khas Kabupaten Garut tersebut.
Burayot dapat diperoleh dengan mudah di toko-toko makanan di dalam maupun luar Kota Garut, seperti toko yang menjual oleh-oleh khas Garut, toko kue atau toko penjual camilan. Garut memiliki aneka makanan tradisional yang bisa diandalkan dan cita rasanya yang khas membuat makanan khas Garut sangat digemari.
Burayot adalah makanan yang berasal dari Cangkuang Kecamatan Leles, sehingga di daerah tersebut sangat banyak penjaja makanan yang menjual burayot. Selain di daerah tersebut, burayot juga banyak dijual di toko-toko kue maupun di pasar-pasar yang ada di Kabupaten Garut. Rasanya yang khas yaitu manis, gurih, dan lezat membuat makanan tradisional ini mampu bertahan hingga sekarang. Resep turun-temurun tetap dipertahankan untuk menjaga kualitas rasa burayot yang sudah sejak lama menjadi makanan tradisional yang sangat digemari terutama di kalangan masyarakat Garut. Aneka makanan tradisional khas Garut sering menjadi makanan yang disuguhkan dalam acara-acara penting seperti upacara pernikahan, sunatan, atau hajatan lainnya. Bahkan, hotel-hotel dan penginapan di Garut pun banyak yang menyajikan makanan tradisional khas Garut untuk menjamu para tamunya atau sebagai hidangan coffe break. Selain menjaga dan mempertahankan khas kuliner Garut juga sekaligus untuk memperkenalkan makanan khas Garut kepada para tamu.
Berdasarkan asal kata, burayot dalam Bahasa Sunda (ngaburayot) yang artinya bergelantungan, nama ini sangat identik dengan masyarakat Sunda. Dalam proses pembuatannya sangat sederhana dan tergolong mudah. Bahan-bahannya pun selain sederhana juga mudah diperoleh di pasar tradisional maupun di supermarket. Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan burayot antara lain gula merah, kacang merah, tepung beras dan minyak kelapa.
Cara pembuatan kue ini juga tergolong mudah. Berikut cara pembuatannya: tepung beras diayak terlebih dahulu sementara gula merah dicairkan dan kacang merahnya digoreng tanpa menggunakan minyak (disangrai). Lalu, tumbuk kacang merah tersebut hingga halus, kemudian tepung beras dan kacang merah yang sudah dihaluskan dicampurkan dengan gula merah yang sudah dicairkan. Setelah semua bahan tercampur merata lalu didinginkan dan adonan siap untuk dicetak. Setelah selesai dicetak, siapkan wajan dan minyak kelapa untuk menggoreng dan goreng hingga matang berwarna coklat.
Keunikan dari makanan ini yaitu pada saat proses pegangkatan dari wajan. Ketika melakukan pengangkatan dari wajan dengan menggunakan bambu, makanan tersebut seakan-akan menggelantung (Bahasa Sunda ngaburayot) diantara bambu yang digunakan untuk mengangkat tersebut sehingga kemudian makanan ini oleh masyarakat diberi nama burayot. Burayot yang sudah matang masih lembek sewaktu panas dan akan mengeras ketika dingin. Makanan yang satu ini dapat dijadikan oleh-oleh khas Garut.
Belum ada tanggapan untuk "Makanan Khas Garut Burayot"
Posting Komentar